MAKALAH
PENILAIAN
KETRAMPILAN BERFIKIR KREATIF
Disusun untuk
Memenuhi Tugas Terstruktur
Mata Kuliah : Asesmen Alternatif dalam IPA
Dosen Pengampu : Edy Chandra, S.Si, M.A
Oleh:
Kelompok
8
1. Diah Nurul Utami (14111610011)
2. Nurul Inayah (14111611342)
3. Roni Hasanudin (14111620090)
4. Siti Kurniyah (14111620093)
5. Siti Masithoh (14111620094)
6. Sofi Alif Fadillah (14111620095)
T. IPA BIOLOGI / VII
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYEKH NURJATI
CIREBON
2014
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi
Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan pertolongannya dalam menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada baginda kami
Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya dan para sahabatnya.
Makalah ini
disusun agar pembaca dapat memahami tentang konten-konten terkait untuk sumber
ilmu pengetahuan yang nantinya mampu lebih kita tingkatkan dan lebih kita
kembangkan kearah perbaikan, yang kami
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Semoga makalah ini bermanfaat dan memberikan
wawasan yang lebih luas.
Kami
menyadari dalam pembuatan makalah masih banyak kekurangan serta jauh dari kata
sempurna, maka dari itu kami memohon kritik dan sarannya yang bersifat
membangun guna perbaikan makalah selanjutnya, terimakasih.
Cirebon, Oktober 2014
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar.............................................................................................
i
Daftar isi...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................
1
A. Latar
belakang....................................................................................... 1
B. Rumusan
masalah.................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
A. Pengertian
Keterampilan Bepikir Kreatif.............................................. 3
B. Ciri-ciri
Keterampilan Berpikir Kreatif................................................. 6
C. Tahapan
dan Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif......................... 9
D. Penilaian
Keterampilan Berpikir Kreatif............................................... 13
BAB III PENUTUP................................................................................... 27
A. Kesimpulan........................................................................................... 27
B. Saran..................................................................................................... 28
Daftar Pustaka............................................................................................. 29
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kemampuan berpikir kreatif merupakan kemampuan yang sangat
esensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek
kehidupan lainnya. Berpikir
kreatif adalah cara-cara baru yang non konvensional untuk menemukan dan
menggali ide baru yang berguna. Makalah ini memberikan penjelasan dan pedoman
singkat mengenai cara berpikir tersebut, berserta contoh-contoh yang menarik
dari kehidupan yang nyata.
Berpikir
Kreatif bukanlah suatu yang baru. Ahli-ahli pikir kreatif telah ada
ribuan tahun yang lalu, mungkin jauh sebelum menusia menemukan api dan
roda.Para ahli pikir tersebut memberdayakan akal pikirannya dan kemampuan
kreatifitasnya untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Maka dari itu bukan tidak
mungkin bagi kita untuk memaksimalkan kemampuan kreatifitas kita sehingga
menghasilkan prestasi.
Kemampuan
berpikir kreatif sangat diperlukan mengingat bahwa dewasa ini ilmu pengetahuan
dan teknologi berkembang sangat pesat dan memungkinkan siapa saja bisa
memperolah informasi secara cepat dan mudah dengan melimpah dari berbagai
sumber dan tempat manapun di dunia. Hal ini mengakibatkan cepatnya perubahan
tatanan hidup serta perubahan global dalam kehidupan. Jika tidak dibekali
dengan kemampuan berpikir kreatif maka tidak akan mampu mengolah menilai dan megambil
informasi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan tersebut. Oleh karena itu
kemampuan berpikir kritis dan kreatif adalah merupakan kemampuan yang penting
dalam kehidupan.
Ada
banyak cara untuk mengukur kecakapan berpikir kreatif dan cara-cara tersebut
tidak terikat baku, tetapi dapat dimodifikasi dengan kondisi pembelajaran yang
dilangsungkan oleh guru. Berpikir kreatif dalam pembelajaran menuntut adanya
sesuatu yang baru untuk diciptakan, sehingga proses pembelajaran sangat
mengembangkan kemampuan siswa dalam berimajinasi, mengolah dan menalar
informasi, serta menciptakan produk.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Makalah
ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apa
yang dimaksud dengan keterampilan berpikir kreatif?
2. Bagaimana
tahapan berpikir kreatif?
3. Apa
indikator dari berpikir kreatif?
4. Bagaimana
instrumen asesmen untuk keterampilan berpikir kreatif?
C.
TUJUAN
Adapun
tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui
dan memahami pengertian dari berpikir kreatif.
2. Mengetahui
tahap-tahap dalam berpikir kreatif.
3. Mengetahui
indikator berpikir kreatif.
4. Mengetahui
asesmen untuk keterampilan berpikir kreatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Keterampilan Bepikir Kreatif
Dalam
mendefiniskan soal berpikir ini terdapat adanya beberapa macam pendapat, di antaranya
ada yang menganggap berpikir sebagai suatu proses asosiasi saja, ada pula yang
memandang berpikir sebagai proses penguatan hubungan antara stimulus dan
respons, ada yang mengemukakan bahwa berpikir itu merupakan suatu kegiatan
psikis untuk mencari hubungan antara dua objek atau lebih, bahkan ada pula yang
mengatakan bahwa berpikir merupakan kegiatan kognitif tingkat tinggi (higher
level cognitive), sering pula dikemukakan bahwa berpikir itu merupakan
aktivitas psikis yang intensional.
Keterampilan
berpikir diarahkan untuk memecahkan masalah, dapat dilukiskan sebagai upaya
mengeksplorasi model-model tugas pelajaran di sekolah agar model-model itu
menjadi lebih baik dan memuaskan. Terkadang model dapat mendorong para pemikir
untuk berpikir lebih jauh berdasarkan informasi perseptual yang mantap yang
diperoleh dari lingkungannya (Bruner, 1957), dan mampu mengantisipasi
hasil-hasilnya tanpa melalui perlakuan mencoba salah (tryal and error).
Berpikir
adalah serangkaian, gagasan, idea atau konsepsi-konsepsi yang diarahkan kepada
suatu pemecahan masalah. Jika melihat arti berpikir seperti ini maka dapat
dipahami bahwa pengertian ini merujuk berdasarkan hasi berpikir dan tujuan
berpikir.
Penulis
mendefenisikan berpikir adalah suatu proses pencarian gagasan, ide-ide, dan
konsep yang diarahkan untuk pemecahan masalah. Dikatakan sebagai proses karena
sebelum berpikir kita tidak mempunyai gagasan maupun ide, dan sewaktu berpikir
itulah ide bisa datang sehingga melahirkan berbagai pemikiran, diantaranya
adalah pemikiran kreatif.
Berpikir
juga dapat diartikan dengan bertanya tentang sesuatu, karena disaat kita
berpikir yang ada diotak kita adalah berbagai pertanyaan analisa diantaranya
adalah: apa, mengapa, kenapa, bagaimana, dan dimana.
Berpikir kreatif adalah berpikir secara konsisten dan terus
menerus menghasilkan sesuatu yang kreatif/orisinil sesuai dengan keperluan.
Penelitian Brookfield (1987) menunjukkan bahwa orang yang kreatif biasanya (1)
sering menolak teknik yang standar dalam menyelesaikan masalah, (2) mempunyai
ketertarikan yang luas dalam masalah yang berkaitan maupun tidak berkaitan
dengan dirinya, (3) mampu memandang suatu masalah dari berbagai perspektif, (4)
cenderung menatap dunia secara relatif dan kontekstual, bukannya secara
universal atau absolut, (5) biasanya melakukan pendekatan trial and error dalam
menyelesaikan permasalahan yang memberikan alternatif, berorientasi ke depan
dan bersikap optimis dalam menghadapi perubahan demi suatu kemajuan. Marzano
(1988) mengatakan bahwa untuk menjadi kreatif seseorang harus: (1) bekerja di
ujung kompetensi bukan ditengahnya, (2) tinjau ulang ide, (3) melakukan sesuatu
karena dorongan internela dan bukan karena dorongan eksternal, (4) pola pikir
divergen/ menyebar, (5) pola pikir lateral/imajinatif.
Berpikir
Kreatif adalah menghubungkan ide atau hal-hal yang sebelumnya tidak
berhubungan. Dalam kenyataan teknik modern timbul semboyan yang menarik
(jargon) atau istilah khas yang menjadi bahasa golongan tertentu. Begitu pula
tak terkecuali Berpikir Kreatif yang memiliki empat kata khas yaitu imajinatif.
Tidak dapat diramalkan. Divergen dan lateral.
Keterampilan
merupakan istilah yang banyak digunakan baik di lingkungan sekolah maupun di
luar lingkungan sekolah. Pada umumnya orang menghubungkan kreativitas dengan
produk-produk kreasi, dengan perkataan lain, produk-produk kreasi itu merupakan
hal yang penting untuk menilai kreativitas. Pada hakikatnya, pengertian kreatif
berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan sesuatu
yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada. Ini sesuai dengan
perumusan kreativitas secara tradisional. Secara tradisional kreativitas
dibatasi sebagai memujudkan sesuatu yang baru dalam kenyataan. Sesuatu yang
baru ini mungkin berupa perbuatan atau tingkah laku.
Perumusan
pengertian kreativitas yang telah disebutkan di atas adalah perumusan yang
tradisional. Menurut Moreno, (dalam Slameto, 2003 : 146) yang penting dalam
kreativitas itu bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui orang
sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas itu merupakan sesuatu yang baru
bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain
atau dunia pada umumnya, misalnya seorang siswa menciptakan untuk dirinya
sendiri suatu hubungan baru dengan siswa atau orang lain.
Taylor
dan Holland 1962 (dalam Slameto, 2003 : 146), menerangkan bahwa kecerdasan
hanya memegang peranan yang kecil saja di dalam tingkah laku kreatif, dan
dengan demikian tidak memadai untuk dipakai sebagai ukuran kreativitas. Dalam
hubungan ini Klausmeier dan Ripple (1971), menjelaskan bahwa janganlah kita
lalu berkesimpulan atau mengharapkan bahwa siswa yang kecerdasannya rendah atau
normal akan dapat menjadi sama kreatifnya dengan siswa yang kecerdasannya
tinggi. Di kalangan siswa yang tingkat kecerdasannya sama, terdapat perbedaan
kreativitas.
Menurut
Nunnally 1970, (dalam Slameto, 2003 : 147) pada umumnya orang-orang kreatif
berada pada 10 atau 15 persen tingkat atas dari tes kecerdasan. Selanjutnya
dikatakannya, bahwa jika jarang menemukan orang yang hasilnya dalam tes
kecerdasan normal atau dibawah normal mempunyai produk-produk kreasi yang
menunjukkan potensi kreativitas. Dalam hal ini kita tidak mengadakan pemisahan
antara cerdas dan kreatif, pembedaan itu sebaiknya dilakukan antara orang-orang
yang cerdas tetapi tidak kreatif, dengan orang-orang yang cerdas dan kreatif.
Keterampilan
berpikir kreatif, yaitu keterampilan individu dalam menggunakan proses berpikirnya
untuk menghasilkan suatu ide yang baru, kontruktif, dan baik, berdasarkan
konsep-konsep yang rasional, persepsi dan intuisi individu, Suprapto 1997:7
(dalam Zuchdi, 2008:127). Berpikir
kreatif melibatkan berpikir rasional dan imajinatif, kita dapat mengembangkan
kapasitas untuk mengenal pola-pola baru dan prinsip-prinsip baru, menyatukan
fenomena yang berbeda-beda, dan
menyederhanakan situasi yang kompleks. Inilah hakikat berpikir dan
produktif, yang memungkinkan seseorang dapat memecahkan masalah.
Berpikir
kreatif, menurut james C.Coleman dan Coustance L. Hammen 1974:452, (dalam
Nggermanto, 2001:73), yang diungkapkan kembali oleh Jalaludin Rakhmat, adalah “thinking which produces new methods, new
concepts, new understandings, new invention, new work of art.” Berpikir
kreatif diperlukan mulai dari komunikator yang harus mendesain pesannya.
Berpikir
kreatif harus memenuhi tiga syarat. Pertama, kreatifitas melibatkan respon atau
gagasan yang baru, atau yang secara statistik sangat jarang terjadi. Tetapi
kebaruan saja tidak cukup tetapi harus mudah dan masuk akal. Kedua, memecahkan
masalah persoalan secara realitis. Ketiga, kreatifitas merupakan usaha untuk
mempertahankan in-sight yang
orisinil, menilai dan mengembangkannya sebaik mungkin. Definisi berikutnya
diutarakan oleh Csikzentmihalyi (dalam Rachmawati et. all, 2011:14), beliau
memaparkan kreativitas sebagai produk berkaitan dengan penemuan sesuatu,
memproduksi sesuatu yang baru, daripada akumulasi keterampilan atau berlatih
pengetahuan dan mempelajari buku.
B.
Ciri-ciri Keterampilan
Berpikir Kreatif
Berbagai
penelitian yang dilakukan oleh para ahli psikologi terhadap orang-orang yang
berpikir kreatif telah menghasilkan beberapa kriteria atau ciri-ciri orang yang
kreatif. Menurut Denny dan Davis
(1982) dalam penelitian terhadap para penulis dan arsitek yang kreatif melalui
identifikasi oleh anggota profesi mereka menghasilkan bahwa orang yang
mempunyai kreatifitas yang tinggi itu cenderung memiliki ciri-ciri : fleksibel,
tidak konvensional, eksentrik (aneh), bersemangat, bebas, berpusat pada diri
sendiri, bekerja keras, berdedikasi dan inteligen.
Woolfolk
dan Nicolich (1984) menjelaskan bahwa orang yang berpikir kreatif menunjukkan
ciri-ciri adanya sikap kreativitas dalam arti luas, termasuk tujuannya,
nilainya, serta sejumlah sifat kepribadian yang mendukung orang untuk berpikir
bebas, fleksibel, dan imajinatif.
Menurut
Mc. Kinnon (Yellon, 1977), orang-orang yang kreatif memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
- Memandang dirinya berbeda dan lebih sering melukiskan dari mereka sebagai berdaya cipta, tak tergantung, bersifat individualis.
- Lebih terbuka dalam pengalaman dan perasaan.
- Secara relatif tidak tertarik pada detail kecil, tetapi lebih tertarik pada arti dan implikasi, memiliki fleksibel kognitif, ketrampilan verbal, berminat untuk berkomunikasi dengan orang lain, bertindak tepat, mempunyai keingintahuan intelektual yang besar.
- Lebih tertarik secara mendalam menyerap pengalaman daripada mempertimbangkan.
- Lebih bersifat intuitif.
Mulyono
Gandadipura (1983) merangkum hasil penelitian para ahli terhadap orang-orang
yang ahli berbagai bidang, antara lain: penulis, seniman, arsitek, ahli
matematik, peneliti, menyimpulkan bahwa orang-orang yang berpikir kreatif
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
- Bebas dalam berpikir dan bertindak.
- Tidak menyukai kegiatan yang menuntut konformitas (kesesuaian).
- Tidak mudah dipengaruhi pendapat umum bila yakin bahwa pendapatnya benar.
- Kecenderungan kurang dokmatis dan lebih realistis.
- Mengakui dorongan-dorongan dirinya yang tidak berdasar akal (irrasional).
- Mengakui hal-hal yang rumit dan baru.
- Mengakui humor dan memiliki good sense of humor.
- Menekankan pentingnya nilai-nilai teoritik dan estetis.
Sedangkan
S.C. Utami Munandar mengemukakan ciri-ciri orang yang memiliki kemampuan
berpikir kreatif yang tinggi yaitu :
1.
Memiliki dorongan ingin tahu yang
besar.
2.
Sering mengajukan pertanyaan yang
baik.
3.
Sering banyak gagasan dan usul
terhadap suatu masalah.
4.
Bebas dalam menyatakan pendapat.
5.
Menonjol dalam salah satu bidang
seni.
6.
Memiliki pendapat sendiri dan mampu
mengutarakannya.
7.
Tidak mudah terpengaruh orang lain.
8.
Daya imajinasi kuat.
9.
Memiliki tingkat orisionalitas yang
tinggi.
10. Dapat
bekerja sendiri.
11. Senang
mencoba hal-hal yang baru.
Guilford,
ahli yang banyak berkecimpung dalam penelitian penelitian tentang inteligensi
menjelaskan kemampuan orang yang kreatif melalui beberapa ciri:
1.
Adanya kelancaran, kesigapan, dan
kemampuan menghasilkan banyak gagasan.
2.
Adanya fleksibilitas, yaitu
kemampuan untuk menggunakan berbagai pendekatan dalam mengatasi masalah.
3.
Adanya keaslian, yaitu kemampuan
menghasilkan gagasan yang asli.
4.
Adanya pengembangan, yaitu kemampuan
untuk melakukan hal-hal secara detail dan terinci.
5.
Adanya perumusan kembali, yaitu
kemampuan untuk merumuskan pengertian dengan cara dan dari sudut pandang yang
berbeda.
Dengan
memperhatikan beberapa pendapat dan hasil penelitian para ahli penelitian
tersebut tentang ciri-ciri yang memiliki kemampuan berpikir kreatif, nampak
bahwa perbedaan itu timbul karena adanya perbedaan subyek yang menjadi sasaran
penelitiannya sehingga ciri-ciri yang cukup menonjol sebagai ciri pokok
berpikir kreatif yaitu :
1.
Ciri kelancaran (fluency)
2.
Ciri fleksibelitas (flekxibility)
3.
Ciri keaslian (organilaty)
Kelancaran
dapat menghasilkan banyak ide atau konsep yang relevan dengan masalah yang
dipecahkan dalam waktu yang singkat. Fleksibilitas (keluwesan) menunjukkan
bahwa individu dapat memunculkan hal-hal baru yang unik atau tidak biasa. Jadi
indivdu yang memiliki kemampuan berpikir kreatif adalah individu yang dapat
menghasilkan ide-ide baru yang berbeda dan asli.
C.
Tahapan
dan Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif
- Tahapan Berpikir Kreatif
Keterampilan
berpikir kreatif erat kaitannya dengan memunculkan alternatif-alternatif.
Dengan berpikir kreatif kita tidak hanya terpaku dengan satu alternative saja.
Dengan berpikir kreatif kita dapat membuka kemungkinan-kemungkinan yang akan
terjadi di masa depan, sehingga kita juga memiliki alternatif-alternatif cara
menghadapi dimasa depannya.
Keterampilan
berpikir kreatif juga memudahkan kita untuk melihat, dan bahkan menciptakan peluang yang menunjang keberhasilan
kita. Seringkali alasan seseorang tidak bertindak adalah karena tidak ada
peluang. Padahal sesungguhnya peluang selalu ada didepan kita. Tinggal apakah
kita jeli melihatnya atau tidak. Bahkan kalaupun peluang itu memang tidak ada,
kita dapat menciptakan peluang asal kita mau berpikir kreatif, (Anonim, 2013).
Didalam penyelesaian kreatif tahapan yang dilalui adalah :
a.
Persiapan (Mendefnisikan masalah, tujuan dan
tantangan);
b.
Inkubasi (Mencerna
fakta dan mengolahnya dalam pikiran);
c.
Iluminasi (Mendesak
gagasan bermunculan ke permukaan);
d.
Vertifikasi
(Memutuskan apakah solusinya benar-benar memecahkan masalah);
e.
Aplikasi (Mengambil
langkah menindaklanjuti solusi).
- Faktor yang Mempengaruhi Berpikir Kreatif
Berpikir
kreatif tumbuh subur bila didukung oleh faktor personal dan situasional.
Diantaranya adalah :
a.
Kemampuan Kognitif
Termasuk
disini adalah kemampuan diatas rata-rata dan fleksibilitas kognitif. Sedangkan
telah kita ketahui potensi otak kita sangat besar. Faktor pertama ini dapat
kita penuhi dengan cara mengoptimalkan potensi otak, salah satu caranya adalah
dengan Accelerated learning.
b.
Sikap yang Terbuka
Orang
kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimuli internal dan ekternal. Ini
adalah komitmen pribadi yang sangat penting. Saat kita memiliki sikap terbuka
maka banyak informasi dan kesempatan yang dapat kita manfaatkan untuk menjadi
kreatif.
c.
Sifat yang Bebas, Otonom, dan
Percaya pada Diri
Orang
kreatif tidak senang digiring ingin menampilkan diri semampu dan semuanya, ia
tidak terlalu terikat dengan konvensi-konvensi sosial. Mungkin inilah sebabnya,
orang-orang kreatif sering dianggap gila.
- Indikator Berpikir Kreatif
Indikator
berpikir kreatif, menurut Torrence (1968) dalam Lawson A (1980 : 243), ada beberapa
indikator berpikir kreatif, diantaranya :
a. Tahap
Pendahuluan (Mempertinggi Antisipasi)
1)
Menghadapi ketidakjelasan dan
ketidakpastian;
2)
Pertanyaan untuk peninggian harapan
dan antisipasi;
3)
Membangun kesadaran akan masalah
yang dipecahkan, kemungkinan kebutuhan ke depan atau kesulitan yang dihadapi;
4)
Membangun kedalam pengetahuan yang
dimiliki siswa;
5)
Pertinggi kepedulian dan hasrat
ingin tahu;
6)
Membuat akrab/biasa suatu keanehan
atau keganjilan;
7)
Membebaskan dari set-set yang
menghambat;
8)
Memandang informasi yang sama dari
sudut pandang yang berbeda;
9)
Pertanyaan proaktif untuk membuat
pembelajaran berpikir tentang info atau cara baru;
10) Prediksi
info terbatas;
11) Membuat
sasaran spesifik ajaran jelas, menunjukkan hubungan antara sasaran pembelajaran
dan masalah – masalah saat ini atau karir mendatang;
12) Hanya
struktur yang memadai untuk memberikan petunjuk dan arah;
13) Ambil
satu atau lebih maju dari apa yag diketahui;
14) Siapkan
secara fisik terhadap informasi yang dipresentasikan.
b. Tahap
Penanamaan Konsep (Mempertemukan hal-hal yang diharapkan dan tidak diharapkan
dan yang amat diharapkan)
1)
Menguatkan kesadaran tentang masalah
dan kesulitan;
2)
Menerima keterbatasan-keterbatasan
secara membangun sebagai tantangan dari pada sinis, dengan memperbaiki dari apa
yang ada;
3)
Mendorong sifat-sifat atau
kecenderungan pribadi kreatif;
4)
Mempraktekkan proses pemecahan
masalah kreatif sesuai sistematika disiplin dalam menghadapi masalah dan
informasi;
5)
Menguraikan secara hati-hati dan
sistematik terhadap informasi yang tersaji;
6)
Gali dan uji sesuatu yang masih
gelap dan mencoba memecahkannya penyajian informasi kurang lengkap dan
pembelajaran mengembangkan pertanyaan untuk menutup kekurangan-kekurangan
tersebut;
7)
Memilih hal-hal yang mungkin tidak
relevan;
8)
Menjaga senantiasa membuka
keterbatasan;
9)
Buat hasil akhir teramalkan secara
utuh atau lengkap;
10) Pencarian
secara jujur dan realistis;
11) Upaya
untuk menemukan keterampilan baru untuk mendapatkan informasi;
12) Mempertinggi
dan menguraikan secara mengejutkan;
13) Upaya
memvisualisasi.
c. Tahap
Aplikasi Konsep (Melampaui dan Mempertahankan)
1)
Bermain dengan ketidakjelasan;
2)
Perdalam kesadaran tentang masalah,
kesulitan dan kesenjangan informasi;
3)
Mengakui potensi khas atau unik
setiap anak;
4)
Petinggi kepedulian tentang masalah;
5)
Tanggapan atau jalan keluar yang menantang;
6)
Melihat keterkaitan yang jelas
antara informasi baru dan karir ke depan;
7)
Menerima keterbatasan secara kreatif
dan membangun;
8)
Pendalaman penggalian secara kreatif
dan membangun;
9)
Pendalaman penggalian, diluar
jangkauan dan penerimaan;
10) Membuat
berpikir secara meluas itu susah;
11) Gali
informasi yang ada;
12) Menguji
impian-impian untuk mendapatkan jalan keluar dari masalah yang sebenarnya;
13) Mendorong
jalan keluar baik, jalan keluar dari benturan, kegelapan tak terpecahkan;
14) Mensyaratkan
serangkain uji coba;
15) Tanggapan
atau jalan keluar yang membangun dan menantang;
16) Mempertemukan
dan menguji hal-hal yang bertentangan;
17) Mendorong
kearah depan;
18) Menghibur
terhadap hal-hal yang masuk akal;
19) Menciptakan
hal-hal lucu dan melihat aspek jenaka dari informasi yang ada;
20) Mendorong
penimbangan berbagai dan menggunakan beberapa prosedur dari disiplin dalam
pemecahan masalah;
21) Mengaitkan
satu informasi dalam disiplin yang berbeda;
22) Melihat
informasi yang sama dengan cara yang berbeda;
23) Mendorong
manipulasi gagasan dan atau objek;
24) Menguji
hal-hal yang saling bertentangan.
D.
Penilaian Keterampilan
Berpikir Kreatif
Penilaian
ketrampilan berpikir kreatif tidak terpaku dengan standar yang baku, melainkan
bisa menggunakan berbagai perangkat asesmen yang sudah ada kemudian
dimodifikasi sebagai perangkat asesmen untuk berpikir kreatif. Kecakapan berpikir kreatif dapat diukur
menggunakan asesmen portofolio, self assessment, peer assessment, angket (questionnare), dan lain sebagainya
tergantung pembelajaran yang hendak dilakukan.
Sebagaimana
telah dijelaskan sebelumnya, hal yang menjadi dasar adanya berpikir kreatif
adalah sebuah karya atau produk baru dalam menanggapi sebuah konsep
pembelajaran. Hal ini menjadikan ketrampilan berpikir kreatif termasuk dalam
berpikir tingkat tinggi.
Makalah
ini mencoba untuk membuat suatu instrumen asesmen berpikir kreatif dengan
mengambil konsep ekosistem dan daur biogeokimia yang terdapat pada kelas X SMA
peminatan matematika da ilmu-ilmua alam dengan kompetensi dasar 3.9, yaitu: menganalisis
informasi/data dari berbagai sumber tentang ekosistem dan semua interaksi yang
berlangsung di dalamnya.
Berikut ini contoh assesmen yang digunakan untuk kompetensi dasar
3.9 kelas X.
TUGAS KELOMPOK
MEMBUAT GAMBAR DAUR
BIOGEOKIMIA
I.
Kompetensi Inti
II.
Kompetensi Dasar
2.1
Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang keanekaragaman
hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.
2.1 Berperilaku ilmiah:
teliti, tekun, jujur sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli
dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan
dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong
royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif
dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan
dan percobaan di dalamkelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.
3.9 Menganalisis informasi/data dari berbagai
sumber tentang ekosistem dan semua interaksi yang berlangsung di dalamnya.
4.9 Mendesain bagan tentang interaksi antar komponen
ekosistem dan jejaring makanan yang berlangsung dalam ekosistem dan menyajikan
hasilnya dalam berbagai bentuk media.
III.
Tujuan
·
Siswa mampu menjelaskan proses daur biogeokimia
·
Siswa dapat mengidentifikasi mikroorganisme yang terlibat
dalam daur biogeokimia
·
Siswa mampu membuat poster/gambar sebagai media pembelajaran
IV.
Petunjuk
1. Buatlah gambar daur biogeokimia sesuai
dengan yang telah ditetapkan oleh guru
2. Penulisan gambar dibuat yang rapih dan
estetik
3. Penggunaan warna dan corak gambar yang
kreatif
4. Tugas dikumpulkan minggu depan
V.
Tugas
Buatlah
gambar daur biogeokimia yang telah ditetapkan oleh guru, kemudian hasil gambar
digunakan sebagai media presentasi pada pertemuan selanjutnya.
REKAPITULASI
NILAI BERPIKIR KREATIF SISWA
DALAM
MEMBUAT GAMBAR DAUR BIOGEOKIMIA
No
|
Aspek yang dinilai
|
Bobot
|
SKOR
|
|||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
|||
1
|
Bentuk fisik
|
20
|
3
|
4
|
3
|
2
|
4
|
2
|
2
|
Isi
|
30
|
3
|
3
|
3
|
3
|
3
|
2
|
3
|
Kreatifitas
|
30
|
2
|
4
|
3
|
2
|
3
|
3
|
4
|
Presentasi
|
20
|
3
|
3
|
3
|
2
|
3
|
3
|
Jumlah
|
100
|
11
|
14
|
12
|
9
|
13
|
10
|
|
Rata-rata
|
2.75
|
3.5
|
3
|
2.25
|
3.25
|
2.5
|
||
Nilai
|
68.75
|
87.5
|
75
|
56.25
|
81.25
|
62.5
|
||
Kriteria Berpikir Kreatif
|
Tinggi
|
Sangat Tinggi
|
Tinggi
|
Sedang
|
Sangat Tinggi
|
Sedang
|
RUBLIK PENILAIAN PRODUK
Nama Sekolah :
MAN 2 Cirebon
Mata Pelajaran :
Biologi
Nama Produk : Gambar daur Biogeokimia
Kelas : X B
No
|
Aspek yang di
Nilai
|
Skala
|
Deskripsi (Indikator)
|
Skor
|
1.
|
Bentuk Fisik
|
Sangat baik
|
Produk yang
dihasilkan memiliki estetika tinggi yaitu perpaduan warna, keserasian dalam
penempatan objek, dan memiliki kerapihan produk
|
4
|
Baik
|
Produk yang
dihasilkan memiliki estetika yaitu perpaduan warna, keserasian dalam
penempatan objek, dan tidak mempunyai kerapihan produk
|
3
|
||
Cukup
|
Produk yang
dihasilkan kurang memiliki estetika yaitu tidak ada perpaduan warna dan
keserasian dalam penempatan objek, serta tidak mempunyai kerapihan produk
|
2
|
||
Kurang
|
Tidak memiliki estetika
|
1
|
||
2.
|
Isi
|
Sangat baik
|
Lengkap, kalimat
yang digunakan tepat, mudah dimengerti dan menunjukkan pemahaman serta
penyelesaian masalah, penjelasannya detail, penyusunannya rapih, dan
dilengkapi dengan gambar , sesuai denga tugas yang diberikan
|
4
|
Baik
|
Kalimat yang
digunakan tepat, mudah dimengerti dan menunjukkan pemahaman serta
penyelesaian masalah, penjelasannya detail, penyusunannya rapih, dan tidak
dilengkapi dengan gambar , sesuai denga tugas yang diberikan
|
3
|
||
Cukup
|
Kalimat yang
digunakan sederhana, cukup mudah
dimengerti, penjelasannya cukup, penyusunannya cukup rapih, dan tidak
dilengkapi dengan gambar, sesuai denga tugas yang diberikan
|
2
|
||
Kurang
|
Kalimat yang
digunakan tidak tepat, penulisan kalimat tidak rapih, tidak lengkap, ridak
ada gambar, pembuatan asal-asalan, tidak sesuai dengan tugas yang diberikan
|
1
|
||
3.
|
Kreativitas
|
Sangat baik
|
Terampil dalam
memilih dan menggunakan bahan, kreatif dalam mengembangkan ide
|
4
|
Baik
|
Terampil dalam
memilih dan menggunakan bahan, tidak kreatif dalam mengembangkan ide
|
3
|
||
Cukup
|
Terampil dalam
memilih bahan, tidak terampil dalam menggunakan bahan, dan tidak kreatif
dalam mengembangkan ide
|
2
|
||
Kurang
|
Tidak terampil
dalam memilih dan menggunakan bahan, dan tidak kreatif dalam mengembangkan
ide
|
1
|
||
4.
|
Presentasi
|
Sangat baik
|
Memahami materi, penjelasan luas dan jelas dengan bahasa
sendiri,pembagian tugas adil
|
4
|
Baik
|
Memahami materi, menjelaskan dengan bahasa sendiri, pembagian tugas
untuk semua anggota kelompok tidak merata
|
3
|
||
Cukup
|
Kurang memahami materi, menjelaskan dengan membaca buku, pembagian
tugas untuk semua anggota kelompok adil (merata)
|
2
|
||
Kurang
|
tidak memahami materi, menjelaskan dengan membaca buku, pembagian tugas
untuk semua anggota kelompok tidak merata.
|
1
|
KISI-KISI INSTRUMEN OBSERVASI
BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : MAN 2 Cirebon
Kelas : X B
Mata Pelajaran : IPA Biologi
No
|
Aspek Berpikir Kreatif
|
Indikator
|
1.
|
Pertanyaan untuk
peninggian harapan dan antisipasi
|
v Menghasilkan banyak gagasan
v Menjawab soal lebih dari satu jawaban
|
2.
|
Gali informasi yang ada
|
v Memiliki alternatif ide atau gagasan yang baik
v Menjawab soal secara beragam atau bervariasi
|
3.
|
Menguraikan
secara hati-hati dan sistematik terhadap informasi yang tersaji
|
v Menghasilkan gagasan dengan cara-cara yag asli
v Memberikan jawaban yang lain dari yang sudah biasa
|
4.
|
Siapkan secara fisik
terhadap informasi yang dipresentasikan
|
v Menguraikan sesuatu secara terinci
v Mengembangkan atau memperkaya gagasan jawaban suatu soal
|
5.
|
Perdalam kesadaran tentang
masalah, kesulitan dan kesenjangan informasi
|
v Melakukan pengkajian terhadap ide atau fakta
v Mengemukakan alasan kebenaran jawaban soal yang telah dibuat
|
6.
|
Mendorong sifat-sifat atau
kecenderungan pribadi kreatif
|
v Bersungguh-sunguh
|
7.
|
Pertinggi
kepedulian dan hasrat Ingin Tahu
|
v Mengajukan pertanyaan
v Terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran
v Mengikuti pembelajaran
|
LEMBAR
OBSERVASI
BERPIKIR
KREATIF SISWA DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
I.
Tujuan
Untuk mengetahui berpikir kreatif siswa pada saat
kegiatan pembelajaran
II.
Petunjuk
1.
Isilah pernyataan – pernyataan
dibawah ini dengan jujur sesuai aspek yang dimiliki oleh siswa yang diamati
2.
Berilah skor untuk setiap pernyataan
yang sesuai dengan kenyataan siswa yang diamati pada kolom yang tersedia
3.
Jawaban yang anda berikan harus
benar sesuai pengamatan dan kenyataan
III.
Lembar
Pengamatan Observasi
No
|
Nama
Siswa
|
Aspek Berpikir kreatif
|
Skor
Total
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|||
1.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
IV.
Keterangan
Aspek Berpikir Kreatif :
1. Pertanyaan
untuk pening-gian harapan dan antisipasi
2. Gali informasi yang ada
3. Menguraikan secara hati-hati dan
sistematik terhadap informasi yang tersaji
4. Siapkan
secara fisik terhadap informasi yang dipresentasikan
5. Perdalam kesadaran tentang masalah,
kesulitan dan kesenjangan informasi
6. Mendorong sifat-sifat atau
kecenderungan pribadi kreatif
7. Pertinggi
kepedulian dan hasrat ingin tahu.
Observer
(…………….)
KISI-KISI INSTRUMEN ANGKET SISWA
NO
|
INDIKATOR
|
NO ANGKET
|
|
Pernyataan Positif
|
Pernyataan Negatif
|
||
1.
|
Keterkaitan dan minat terhadap pembelajaran
Biologi
|
1,
|
10.
|
2.
|
Ketertarikan mengikuti pembelajaran dengan
materi ekosistem
|
11,.
|
12
|
3.
|
Penerimaan siswa terhadap metode pembelajaran
problem solving
|
13,
|
8, 17,
20.
|
4.
|
Pengalaman pembelajaran problem solving
|
2,
|
19.
|
5.
|
Kemampuan siswa dalam berpikir kreatif
|
5, 7, 9, 15, 16, 18.
|
3, 4, 6, 14,
|
INSTRUMEN
ANGKET
Nama
:
Kelas
:
1.
Ketentuan
mengisi angket
a.
Isilah data responden dengan benar pada tempat
yang telah disediakan
b.
Bacalah dengan baik setiap pertanyaan angket
dengan teliti
c.
Berikanlah pendapat kamu terhadap masing-masing
pertanyaan yang diberikan dengan menuliskan tanda checklist ( √ ) pada kolom
jawaban sesuai dengan pilihan anda
d.
Pilihlah jawaban tersebut dari Sangat Setuju
(SS), Setuju (S), Kurang Setuju (KS), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju
(SST)
No
|
Pernyataan
|
SS
|
S
|
KS
|
TS
|
STS
|
1
|
Saya
senang belajar biologi dengan menggunakan metode problem solving
|
|
|
|
|
|
2
|
Saya tertarik dengan metode observasi
|
|
|
|
|
|
3
|
Melalui diskusi saya tidak perlu aktif
bertanya*
|
|
|
|
|
|
4
|
Saya tidak terbiasa mengajukan pertanyaan*
|
|
|
|
|
|
5
|
saya senang dengan tugas yang diberikan guru
|
|
|
|
|
|
6
|
Saya malas mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru *
|
|
|
|
|
|
7
|
Saya suka bersebrangan pendapat pada saat
diskusi
|
|
|
|
|
|
8
|
Saya tidak suka dengan metode yang guru
terapkan *
|
|
|
|
|
|
9
|
Saya percaya diri terhadap jawaban yang saya
berikan
|
|
|
|
|
|
10
|
Saya tidak suka belajar biologi karena
membosankan*
|
|
|
|
|
|
11
|
Materi ekosistem mudah dipelajari
|
|
|
|
|
|
12
|
Saya tidak memahami materi yang guru sampaikan *
|
|
|
|
|
|
13
|
Saya suka pembelajaran dengan berkelompok
|
|
|
|
|
|
14
|
Dalam presentasi saya tidak perlu aktif *
|
|
|
|
|
|
15
|
Saya menyukai suatu hal yang baru dan
berusaha mendalaminya
|
|
|
|
|
|
16
|
Saya menghargai pendapat orang lain dalam
diskusi
|
|
|
|
|
|
17
|
Terlalu banyak tugas yang diberikan oleh guru
*
|
|
|
|
|
|
18
|
Saya aktif bertanya untuk meningkatkan berpikir
kreatif
|
|
|
|
|
|
19
|
Saya tidak suka melakukan pengamatan diluar
kelas *
|
|
|
|
|
|
20
|
Saya tidak
termotivasi dengan metode yang guru gunakan
*
|
|
|
|
|
|
Keterangan : Tanda
* Pernyataan Negatif
RUBRIK
PENILAIAN LEMBAR OBSERVASI
BERPIKIR KREATIF SISWA
DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN
1.
Pertanyaan untuk
peninggian harapan dan antisipasi
Skala
|
Kriteria
|
Skor
|
Sangat Baik
|
v Memberikan
banyak idea tau gagasan yang tepat dan sesuai dengan materi yang sedang
dikaji (minimal 3 gagasan)
v Ide
yang dihasilkan tepat dan logis
|
4
|
Baik
|
v Memberikan
idea atau gagasan sesuai dengan materi yang sedang dikaji (minimal 2 gagasan)
v Ide
yang dihasilkan kurang tepat
|
3
|
Cukup
|
v Hanya
sekali memberikan idea tau gagasan
v Ide
yang dihasilkan kurang tepat dan tidak logis
|
2
|
Kurang
|
v Tidak
memberikan idea tau gagasan sesuai
dengan materi yang sedang dikaji
|
1
|
2.
Gali informasi yang
ada
Skala
|
Kriteria
|
Skor
|
Sangat Baik
|
v Mengajukan pertanyaan pada saat diskusi atau
proses pembelajaran
v Mengajukan pertanyaan dengan tepat sesuai dengan
materi
v Mengajukan pertanyaan dengan menggunakan bahasa
yang mudah dipahami
v Memberikan
idea tau gagasan sesuai dengan materi yang sedang dikaji
v Ide yang dihasilkan tepat dan logis
|
4
|
Baik
|
v Mengajukan pertanyaan pada saat diskusi atau
proses pembelajaran
v Mengajukan pertanyaan dengan kurang tepat sesuai dengan materi
v Mengajukan pertanyaan dengan menggunakan bahasa
yang kurang mudah dipahami
v Memberikan idea atau gagasan sesuai dengan materi
yang sedang dikaji
v Ide yang dihasilkan baik tetapi kurang tepat
|
3
|
Cukup
|
v Memberikan idea tau gagasan
v Kurang mengajukan pertanyaan dengan tepat sesuai
dengan materi
v Mengajukan pertanyaan dengan menggunakan bahasa
yang kurang mudah dipahami
v Kurang mengajukan pertanyaan pada saat diskusi
atau proses pembelajaran
v Ide yang dihasilkan kurang tepat dan tidak logis
|
2
|
Kurang
|
v Tidak mengajukan pertanyaan dengan tepat sesuai
dengan materi
v Tidak mengajukan pertanyaan pada saat diskusi atau
proses pembelajaran
v Mengajukan pertanyaan dengan menggunakan bahasa
yang kurang dipahami
v Tidak memberikan idea tau gagasan sesuai dengan materi yang sedang dikaji
|
1
|
3.
Menguraikan secara
hati-hati dan sistematik terhadap informasi yang tersaji
Skala
|
Kriteria
|
Skor
|
Sangat Baik
|
v Penggunaan bahasa atau kalimat
yang tepat dan jelas dalam menyampaikan ide, pendapat atau menyimpulkan
materi
v Menyampaikan ide, pendapat atau
kesimpulan materi secara tepat, jelas dan mudah dimengerti
v Kesesuaian antara masalah yang
sedang dikaji dengan penyelesaiannya
|
4
|
Baik
|
v Penggunaan bahasa atau kalimat
yang baik dalam menyampaikan ide, pendapat atau menyimpulkan materi
v Menyampaikan ide, pendapat atau
kesimpulan materi secara baik
v Kesesuaian antara masalah yang
sedang dikaji dengan penyelesaiannya
|
3
|
Cukup
|
v Penggunaan bahasa atau kalimat
yang digunakan dalam menyampaikan ide, pendapat atau menyimpulkan materi
cukup baik
v Menyampaikan ide, pendapat atau
kesimpulan materi kurang tepat
v Penyelesaian masalah tidak sesuai
dengan masalah yang sedang dikaji
|
2
|
Kurang
|
v Tidak menggunakan bahasa atau
kalimat yang baik dan mudah dimengerti dalam menyampaikan ide, atau pendapat
v Tidak memberikan ide, pendapat dalam penyelesaian masalah
yang sedang dikaji
|
1
|
4.
Siapkan
secara fisik terhadap informasi yang dipresentasikan
Skala
|
Kriteria
|
Skor
|
Sangat Baik
|
v Menyiapkan media pembelajaran yang telah
dibuat
v Memahami materi,
penjelasan luas dan jelas dengan bahasa sendiri,
v Pembagian tugas
presentasi adil
v Mengkaji dan menganalisis materi
dari literatur yang diperoleh
v Menyimpulkan materi sesuai dengan topic yang
sedang dikaji
v Mengkaji dan menganalisis materi dari
literatur yang diperoleh
|
4
|
Baik
|
v Menyiapkan media pembelajaran yang telah
dibuat
v Memahami
materi, menjelaskan dengan bahasa sendiri,
v Pembagian tugas
untuk semua anggota kelompok kurang merata
v Ditunjang dengan literature yang berkaitan
dengan topik yang sedang dikaji (2 literatur)
v Menyimpulkan materi sesuai dengan
topic yang sedang dikaji
v Mengkaji dan menganalisis materi
dari literatur yang diperoleh
|
3
|
Cukup
|
v Menyiapkan media pembelajaran yang telah
dibuat
v Kurang memahami
materi, menjelaskan dengan membaca buku
v Pembagian tugas
untuk semua anggota kelompok kurang adil (merata)
v Ditunjang dengan literature yang berkaitan
dengan topik yang sedang dikaji ( 1 literatur)
v Mengkaji dan menganalisis materi
dari literatur yang diperoleh
v Tidak memberikan Menyimpulkan
materi kurang sesuai dengan topic yang sedang dikaji
|
2
|
Kurang
|
v Tidak Menyiapkan media pembelajaran yang
telah dibuat
v Tidak memahami
materi, menjelaskan dengan membaca buku,
v Pembagian tugas
untuk semua anggota kelompok tidak merata.
v Mencari literatur (1 literatur)
v Literatur tidak sesuai dengan
topik yang sedang dikaji
v Tidak mengkaji dan menganalisis
materi dan literatur yang diperoleh
|
1
|
5.
Perdalam kesadaran
tentang masalah, kesulitan dan kesenjangan informasi
Skala
|
Kriteria
|
Skor
|
Sangat Baik
|
v Mencari literature sebanyak
mungkin dari berbagai sumber (minimal 3 literatur)
v Literatur sesuai dengan topik
yang sedang dikaji
v Mengkaji dan menganalisis materi
dan literatur yang diperoleh
v Menyimpulkan materi sesuai dengan
topic yang sedang dikaji
|
4
|
Baik
|
v Mencari literature (2 literatur)
v Literatur sesuai dengan topik
yang sedang dikaji
v Mengkaji dan menganalisis materi
dan literatur yang diperoleh
v Menyimpulkan materi kurang sesuai
dengan topic yang sedang dikaji
|
3
|
Cukup
|
v Mencari literature ( 1 literatur)
v Literatur tidak sesuai dengan
topik yang sedang dikaji
v Mengkaji dan menganalisis materi
dan literatur yang diperoleh
v Tidak memberikan menyimpulkan
materi sesuai dengan topic yang sedang dikaji
|
2
|
Kurang
|
v Mencari literature ( 1 literatur)
v Literatur tidak sesuai dengan
topik yang sedang dikaji
v Tidak mengkaji dan menganalisis
materi dan literatur yang diperoleh
v Tidak memberikan menyimpulkan
materi sesuai dengan topic yang sedang dikaji
|
1
|
6.
Mendorong sifat-sifat
atau kecenderungan pribadi kreatif
Skala
|
Kriteria
|
Skor
|
Sangat Baik
|
v Memperhatikan penjelasan materi
yang disampaikan oleh guru atau teman
v Mendengarkan penjelasan yang disampaikan
oleh guru atau teman
v Mencatat semua materi yang
diperoleh dari penjelasan guru atau teman
|
4
|
Baik
|
v Memperhatikan penjelasan materi
yang disampaikan oleh guru atau teman
v Mendengarkan penjelasan yang
disampaikan oleh guru atau teman
v Mencatat sebagian materi yang diperoleh dari penjelasan guru
atau teman
|
3
|
Cukup
|
v Mendengarkan penjelasan yang
disampaikan oleh guru atau teman
v Tidak mencatat materi yang diperoleh dari penjelasan guru
atau teman
|
2
|
Kurang
|
v Tidak memperhatikan penjelasan
materi yang disampaikan oleh guru atau teman
|
1
|
7. Pertinggi kepedulian dan hasrat
ingin tahu
Skala
|
Kriteria
|
Skor
|
Sangat Baik
|
v Menunjukkan sikap ingin tahu
dalam setiap langkah-langkah pembelajaran
v Menunjukkan sikap yang sopan dan
mematuhi semua perintah guru
v Sering mengajukan pertanyaan
v Pertanyaan yang disampaikan tepat
dan sesuai dengan topik yang sedang dikaji
v Mengikuti kegiatan pembelajaran
atau diskusi sampai selesai
v Aktif dalam kegiatan pembelajaran
atau diskusi
|
4
|
Baik
|
v Menunjukkan sikap ingin tahu
dalam setiap langkah-langkah pembelajaran
v Menunjukkan sikap yang sopan dan
mematuhi semua perintah guru
v Sering mengajukan pertanyaan
v Pertanyaan yang disampaikan
kurang sesuai dengan topik yang sedang dikaji
v Mengikuti kegiatan pembelajaran
atau diskusi sampai selesai
v Aktif dalam kegiatan pembelajaran
atau diskusi
|
3
|
Cukup
|
v Menunjukkan sikap yang kurang
ingin tahu dalam setiap langkah-langkah pembelajaran
v Menunjukkan sikap yang kurang
sopan dan mematuhi kurang semua perintah guru
v Hanya sekali mengajukan
pertanyaan
v Pertanyaan tidak sesuai dengan topik yang sedang dikaji
v Mengikuti kegiatan pembelajaran
atau diskusi sampai selesai
v Tidak aktif dalam kegiatan
pembelajaran atau diskusi
|
2
|
Kurang
|
v Menunjukkan sikap tidak ingin
tahu dalam setiap langkah-langkah pembelajaran
v Menunjukkan sikap yang tidak
sopan dan tidak mematuhi semua perintah guru
v Tidak mengajukan pertanyaan
v Tidak mengikuti kegiatan
pembelajaran atau diskusi sampai selesai
v Tidak terlibat aktif dalam
kegiatan pembelajaran atau diskusi
|
1
|
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Keterampilan berpikir kreatif adalah
menghubungkan ide atau hal-hal yang sebelumnya tidak berhubungan. Dalam
kenyataan teknik modern timbul semboyan yang menarik (jargon) atau istilah khas
yang menjadi bahasa golongan tertentu. Begitu pula tak terkecuali berpikir kreatif
yang memiliki empat kata khas yaitu imajinatif.
2.
Ciri-ciri yang cukup menonjol
sebagai ciri pokok berpikir kreatif yaitu :
a. Ciri
kelancaran (fluency)
b. Ciri
fleksibelitas (flekxibility)
c. Ciri
keaslian (organilaty)
3. Dengan
keterampilan berpikir kreatif kita tidak hanya terpaku dengan satu alternative
saja. Dengan berpikir kreatif kita dapat membuka kemungkinan-kemungkinan yang
akan terjadi di masa depan, sehingga kita juga memiliki alternatif-alternatif
cara menghadapi dimasa depannya.
4. Perangkat
asesmen untuk berpikir kreatif tidak baku, melainkan menyesuaikan dengan
kompetensi dan kegiatan pembelajaran yang ingin dilakukan.
5. Pembelajaran
dengan keterampilan berpikir kreatif mengutamakan penugasan atau proyek yang
menghasilkan produk sebagai pencapaian belajar siswa.
B.
Saran
Berdasarkan
uraian yang telah disampaikan dalam makalah, penulis mengemukakan saran sebagai
berikut.
1. Kemampuan berfikir siswa dapat mempengaruhi siswa dalam memperoleh
pemahaman konsep yang utuh, sehingga guru dalam memilih model pembelajaran
dapat disesuaikan dengan tingkat berfikir siswanya.
2. Kemampuan berfikir dalam hal ini mengoperasikan kemampuan berfikir
abstrak menunjang untuk memahami konsep-konsep dalam sains sehingga diharapkan
siswa dapat terus mengembangkan kemampuan berfikir dari waktu ke waktu.
3. Perubahan kondisi lingkungan yang semakin berkembang menjadikan
siswa sangat membutuhkan kreativitas agar dapat mengikuti perkembangan yang
terjadi. Diharapkan guru mampu menemukan penemuan yang baru tentang berfikir
kreatif demi memenuhi kebutuhan kreativitas siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim.
2013. Berpikir Kreatif. http://seulanga23.blogspot.com/2013/12/makalah-berpikir-kritis-dan-berpikir.html.
Johnson, S. 2010. Where Good Ideas Come From. New York: Riverhead books. (Diakses tanggal 1 Agustus 2013, dari
https://repository.tamu.edu/handle/1969.1/2228Texas A&M University, Texas)
McGregor, D. 2007. Thinking; Developing Learning. A Guide to ThinkingSkills
in Education. McGrawHill: Open University Press.
Munandar, U. 1999. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat.
Jakarta: Rineka Cipta.
Of Students With Math Difficulty. (Diakses tanggal 1 Agustus 2013, dari
https://repository.tamu.edu/handle/1969.1/2228Texas A&M University, Texas)
Park, H. 2004. The effects of divergent production
activities with math inquiry and think aloud
Santrock, J.W. 2011.
Child development (12thed.). New
York: McGraw-Hill Companies.
Slameto.
2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi. Jakarta : PT. Rineka Cipta